kegiatan rasulullah

Minggu, 04 September 2016

MENELADANI SUNNAH NABI


      Kata sunnah memiliki banyak pengertian.sunnnah adalah segala perkara yang dinisbatkan atau disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik itu berupa perkataan,perbuatan,persetujuan,akhlak,maupun srah.demikianlah ppengertian sunnah menurut para ulama hadits.
      Adapun menurut ahli fiqih,sunnah adalah sebuah amal perbuatan yang pelakunya di janjikan pahala dan bagi yang meninggalkan nya tidak di ancam siksa.dengan kata lain,memperoleh pahala jika di kerjakan dan tidak berdosa karena tidak mengerjakan nya.
      dalam bab aqidah,sunnah biasanya digunakan untuk sesuatu yang menjadi lawan dari bid’ah.Bid’ah itu sendiri adalah segala perkara baru yang tidak ada dalam syariat yang telah di sempurnakan oleh Allah SWT.
      Salah satu musibah dalam kehidupan hamba ialah lebih menganggungkan harta benda dari pada sunnah Rassul tercinta.sampai-sampai apabila di katakan: ”siapa yang melakukan satu sunnah akan mendapat upah sekian dan sekian”,maka besar kemungkinan setiap orang akan bersungguh-sungguh akan menerapkan sunnah dalam aktivitas keseharian nya.(tapi jangn lupa yang wajib kudu tetap di jalan kan ya broo)
      Padahal balasan yang di janjikan Allah SWT jauh lebih besar dan lebih agung dari pada harta benda.namun demikian lah tabiat manusia,anak-keturunan Nabi Adam,yang cenderung memprioritaskan kehidupan duniawi ketimbang kehidupan akhirat yang sejati nya kehidupan di akhirat itu baik dan kekal.
      sebagaimana firman Allah SWT; “BIL TU’SIRUNA ULQHAYAWATA UUDHUN[16]WAUULAAJIRATU QHOYRU WA’ABKHOY[17]”.
Artinya: “sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia,Padahal kehidupan akhirat itu lebih baikk dan lebih kekal.”(QS.AL-A’la [87]: 16-17)            Sungguh,apa artinya harta benda saat kita sudah di kubur atau di timbum tanah?
      mengikuti sunna Rassul merupakan bukti cinta hamba kepada Allah SWT sekaligus sebab kencintaan-Nya terhadapnya.lalu balasan apa yang lebih besar dan lebih agung dari pada cinta Rabb semest alam?
      Dia (Allah SWT) Berfirman:
“KHUL IN KUNTUM TUQHIBBU U NAWLLAH FATTABI’UNIYUHBIB KUMULLAH WAYAGFIR LAKUM DHUNUUBAKUM  WALLAHHU GAFURURRAHI M”
Artinya; katakanlah (Muhammad): ‘jika kamu mencintai Allah,ikutilah aku,niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’Allah maha pengampun,Maha penyayang,” (QS.Ali Imran [3] 31)
        Bahkan derajat orang muslim bisa diukur dengan tingkat ittiba’-nya kepada Rasulullah.semakin bersungguh-sungguh ia menerapkan sunnah beliau,semkin tinggi derajat nya di sisi Allah SWT.
        Maka,termasuk perkara penting yang layak di jadikan perhatian setiap muslim adalah bersungguh-sungguh untuk mengamalkan sunnah Nabi,bukan di lingkup aqidah dan ibadah saja,tetapi akhlak dan perilakunya. Sehingga hidup nya betul-betul tertata dengan sunnah Nabi.jika tidak demikian,berapa banyak kebaikan serta derajat kemuliaan yang terluput dari dirinya.
        Rasulullah SAW memberi panduan amal bagi setiap muslim berupa sunnah-sunnah beliau.dengan sunnah-sunnah itu sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk mengisi aktivitas ibadahnya sehari semalam,tanpa melampui batas dan tanpa perlu melakukan amalan amalan bid’ah.
        seperti menamatkn Al-Qur-an melebihi tiga hari.sunnah Nabi melarang  kita menamatkan  Al-Qur-an kurang dari tiga hari.
        terkait dengannya Imam adz-Dzahabi menerangkan: “Seandainya seseorang menamat kan al-Quran secara tartil dalam waktu sepekan dan rutin mengamalkan apa-apa yang terkandung di dalmanya,niscaya itu menjadi amalan utama.sungguh,Agam ini mudah.Demi Allah,bersikap tawdhu dan ikhlas dalam setiap amalan yang susai sunnah Nabi berikut termasuk kesibukan mulia.
        yaitu membaca sepertujuh dari Al-Quran dengan bacaan yang tartil di dalam shalat tahajud di sertai penjagaan shalat nafilah (sunnah)lainnya,seperti dhuha dan thiyatul Masjid
Selalu berucap dzikir-dzikir yang ma’tsur dan shahih,doa sebelum tidur dan sesudah darinya,doa berserta dzikir sesudah shalat fardhu,maupun doa ketika sahur; menuntut dan menyibukan diri dengan ilmu yang bermanfaat di sertai beramal makruf nahi mungkar, membibing orang jahil, ataupun menegur orang fasik dan semacamnya.
        Atau menunaikan shalat-shalat fardhu secara berjamaah secara khusyuk dan thuma’ninah, dengan penuh ketundukan dan keimanan melaksanakan kewajiban-kewajiban syariat,meninggalkan dosa besar,terus berdoa dan beristigfar,memperbanyak sedekah,juga menyambung silahturahmi.
        Amalan tersebut merupakan maqam golongan kana,yakni wali-wali allah beserta orang-orang yang bertaqwa.
Sesungguhnya semua itu adalah perkara yang dituntut agar dikerjakan oleh setiap muslim !
        Apabila seseorang muslim konsekuen menerapkan sunnah dalam kehidupanny,selain ia akan mendapatkan cinta allah,hal itu akan menutupi kekurangan-kekurangan pada ibadah wajib yang ia lakukan dan menjaganya agar tidak terjerumus kedalam bid’ah.
        sebab, tidaklah sunnah-sunnah Rasul itu mati dan punah hingga manusia tidak lagi mengetahui dan mengamalkanya melainkan hal itu menjadi pertanda akan munculnya dan tersebarnya bid’ah.
        Demikianlah sebagaimana dinyatakan Ibnu abbas R.A “tidaklah datang suatu masa atas umat manusia melainkan mereka akan membuat-buat bid’ah dan mematikan sunnah.Sehingga, hiduplah bid’ah dan matilah sunnah.”
        Karena itu, sekalipun kita sempat menyaksikan dan bertemu langsung dengan Nabi muhammad di dunia, karena terpisah oleh ruang dan waktu,kita tidak boleh merasa bosan untuk memohon kepada allah.
        semoga saja kita termasuk orang-orang yang disebut Rasulullah dalam sabdanya:
“Betapa inginnya aku bertemu dengan saudara-saudara! Para sahabat berkata : wahai rasulullah,bukankah kami ini saudara-saudaramu ? Beliau menanggapinya :” kalian adalah sahabat-sahabatku. Saudara-saudaraku yang dimaksud adalah generasi yang belu lagi muncul.” Para sahabat bertanya: “ wahai rasulullah, bagaimanakah engkau dapat mengenali suatu generasi yang belum muncul sebagai umat engkau?” Beliau menyahut:” bagaimana menurutmu jika seseorang memiliki seekor kuda yang putih kepala dan kakinya,yang berada dikawanan kuda yang hitam legam. Bukankah ia dapat mengenali kudanya ?” “ tentu saja, wahai rasulullah !” jawab para sahabat. Beliau bersabda :” begitu pula umatku. Kelak mereka akan datang dengan warna putih bercahaya pada wajah dan tubuh, disebabkan air wudhu. Dan akulah yang mendahului mereka tiba di telaga (Al-kautsar )”
        kita memohon kepada allah agar dijadikan orang yang istiqomah dalam mengikuti jejak Nabi-nya, dan meneladani kehidupan beiau, serta menapaki sunah beliau. Semoga dia berkenan mengumpulkan kita bersama-sama disurga Adn. Allahuma amiin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar